Sejumlah tim peneliti menemukan 18 planet baru. Planet-planet baru itu ditemukan oleh tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Institut Teknologi California (Caltech), Amerika Serikat. Planet-planet tersebut serupa Jupiter.
"Ini pengumuman terbesar tentang planet di orbit sekitar bintang-bintang lebih besar dari matahari, selain dari penemuan yang dibuat oleh misi Kepler," kata John Johnson, asisten profesor astronomi di Caltech , seperti dikutip ScienceDaily, Jumat (2/11/2011) atau Sabtu (3/11/2011) WIB.
Temuan 18 planet itu diterbitkan dalam edisi Desember Astrophysical Journal. Misi Kepler adalah teleskop ruang yang sejauh ini telah mengidentifikasi lebih dari 1.200 planet mungkin, meskipun mayoritas dari mereka belum dikonfirmasi.
Menggunakan Observatorium Keck di Hawaii -- dengan tindak lanjut pengamatan menggunakan Observatorium McDonald dan Fairborn di Texas dan Arizona--masing - para peneliti mensurvei sekitar 300 bintang.
Mereka berfokus pada bintang tipe A "pensiun", suatu jenis bintang yang lebih dari satu setengah kali lebih besar dari matahari Untuk mencari planet-planet, para astronom mencari bintang dari jenis yang bergoyang, yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet yang mengorbit. Tim menemukan 18 planet dengan massa serupa dengan Jupiter.
Johnson mengatakan, penemuan ini merupakan karunia baru yang menandai peningkatan 50 persen dalam jumlah planet yang mengorbit bintang-bintang besar yang dikenal. Penemuan ini menyediakan informasi tak ternilai dari sistem planet untuk memahami bagaimana planet -- dan sistem surya kita -- bisa terbentuk.
Para peneliti mengatakan bahwa temuan juga memberikan dukungan lebih lanjut untuk teori bahwa planet-planet tumbuh dari benih yang menumpuk partikel gas dan debu pada sabuk yang mengelilingi sebuah bintang baru lahir.
Dalam teori lain, planet-planet terbentuk ketika sejumlah besar gas dan debu di sabuk spontan runtuh menjadi gumpalan padat yang kemudian menjadi planet. Tapi di foto temuan ini, ternyata massa bintang tidak mempengaruhi jenis-jenis planet yang diproduksi.
Sejauh ini, karena jumlah planet yang ditemukan telah tumbuh, astronom menemukan bahwa massa bintang tampaknya tidak menjadi penting dalam menentukan prevalensi planet raksasa. Planet-planet yang baru ditemukan lebih mendukung teori pertama, yang menyatakan bahwa planet-planet lahir dari partikel benih.
Read More..
 Para ilmuwan berhasil menganalisis spesies beruang purba Agriotherium africanumyang telah punah 5 juta tahun yang lalu. Rekonstruksi tengkorak beruang itu dan proses membandingkan dengan jenis beruang lain menunjukkan bahwa beruang purba itu memiliki gigitan yang paling kuat.
Dr Stephen Wroe dari University of Newcastle, Australia, dan timnya menggunakan CT Scan. Mereka men-scan 6 spesies, mulai dari jenis panda, untuk merekonstruksi tengkorak Agriotherium africanum. Model komputer lalu dibuat untuk melihat bagaimana tengkorak mendukung aktivitas mereka dalam memakan mangsa.
"Hasil analisis kami menunjukkan bahwa Agriotherium africanum memiliki gigitan yang sangat kuat, lebih kuat dari singa terbesar atau beruang jenis apa pun saat ini," kata Wroe seperti dikutip BBC News, Jumat ini (4/10/2011).
Peneliti menerangkan, hasil analisis juga mengungkap bahwa Agriotherium africanum mampu membuat gigitan kuat karena gigi taringnya. Diketahui, gigitan beruang purba tersebut merupakan yang terkuat dibandingkan semua mamalia yang pernah hidup di darat.
Wroe mengatakan, Agriotherium africanum termasuk dalam jenis hiperkarnivora. Tengkorak hewan ini beradaptasi sangat baik dengan perannya sebagai pemakan daging. Peneliti mengatakan, Agriotherium africanum sanggup melalap daging apa pun.
Kontras dengan beruang purba, panda raksasa ternyata cuma hewan yang berbadan besar. Gigitan hewan ini tak begitu kuat. "Mereka mungkin lebih tepat dikategorikan sebagi 'penghisap lemak' daripada pamakan daging yang sebenarnya," cetus Wroe.
Agriotherium africanum diketahui hidup di Afrika pada masa akhir miosen hingga pleistosen, sekitar 5 juta tahun yang lalu. Tinggi beruang ini mencapai 2,7 meter dan memiliki gigi yang jauh lebih tajam daripada panda raksasa.

Read More..



 Ilmuwan menemukan fosil harimau berupa tulang tengkorak dan rahang yang diperkirakan berusia 2,16 juta-2,55 juta tahun. Fosil tersebut ditemukan di China dan setelah identifikasi, fosil itu dinobatkan sebagai fosil harimau tertua yang pernah ada.

"Penemuan identitas fosil ini penting untuk memiliki pemahaman lebih tentang sejarah fosil kucing besar dan relasi di antara mereka," ujar Andrew Kitchener, pimpinan kurator biologi hewan dengan tulang belakang di Museum National Skotlandia, Edinburg.

Nama ilmiah dari fosil harimau tertua ini adalah Panthera zdanskyi. Fosil itu dinamai berdasarkan palaentolog asal Austria yang menemukannya, Otto Zdansky. Fosil sebenarnya telah ditemukan tahun 2004 di lereng Longdan, Desa Dansu, China, sehingga harimau itu disebut harimau Longdan. 
Meski sudah ditemukan 7 tahun lalu, identifikasi baru berhasil beberapa waktu lalu. Deskripsi hasil identifikasi dipublikasikan di jurnal PLoS ONE yang terbit 10 Oktober 2011.

Berdasarkan deskripsi di jurnal tersebut, harimau ini memiliki gigi taring atas yang berkembang dengan baik serta hidung yang relatif panjang dibandingkan harimau pada umumnya. Tengkorak harimau ini relatif lebih kecil, sempat diduga milik harimau betina, tetapi pemodelan ukuran keseluruhan menunjukkan bahwa tengkorak itu tengkorak pejantan. Secara umum, tengkorak harimau purba itu sama dengan tengkorak harimau modern.

"Sepertinya, makanan harimau ini sama dengan makanan harimau saat ini, termasuk memakan rusa dan babi," kata Kitchener seperti dikutip Livescience, Kamis (1/12/2011).

Kitchener menyatakan, harimau ini adalah kerabat dari harimau modern. Analisis juga menyebutkan bahwa evolusi gigi taring dan rahang atas berlangsung lebih dulu dibandingkan rahang dan gigi bawah. Evolusi diduga dipacu perubahan ukuran mangsa yang semakin besar. Analisis akurat tentang umur fosil harimau Longdan diperlukan untuk mengetahui urutan waktu evolusi harimau secara keseluruhan.
Read More..
Terinspirasi dari berbagai hal menarik, menghasilkan tempat lilin dengan desain unik. Entah, apakah kalian bisa mencarinya di toko lilin di Indonesia. Setidaknya, bentuk-bentuk tempat lilin di bawah ini lumayan lucu. Apalagi sebagai hadiah untuk orang yang istimewa.

 1. Tempat lilin replika dari pedang Darth Vader (lightsaber).




2. Tempat lilin Looney Tunes

3. Tempat lilin berbentuk rangka tangan Mummy.




4. Tempat lilin berbentuk kepala anak kecil/bayi.




5. Tempat lilin berbentuk pipa tembakau




6. Tempat lilin replika Pyro, sebuah karakter dalam Team Fortress 2.




7. Bagi generasi 80-an pasti tahu bentuk Tempat lilin ini. Ya, mirip joystick Atari.






8. Tempat lilin berbahan porselain ini seperti bom TNT yang biasa terlihat di film kartun/animasi.




9. Tempat lilin berbentuk rangkaian tulang belakang.




10. Tempat lilin berbentuk nenek-nenek. Mirip penyihir di dongeng "Topi Merah"?

sumber : apakabardunia.com
Read More..
Mengerikan, ribuan orangutan terus dibunuh tiap tahun, padahal sudah masuk hewan langka yang dilindungi. WWF, The Nature Conservacy, Asosiasi Ahli Primata Indonesia, beserta organisasi swasta lainnya memberi pernyataan ini setelah melakukan penelitian beberapa tahun belakangan.

Pada 2007 silam, sebanyak 750-1.800 orangutan mati di Indonesia. Ribuan kematian orangutan terjadi di tahun-tahun berikutnya. Kemudian, dari hasil wawancara 9.983 responden di 687 desa di tiga provinsi Kalimantan antara bulan April 2008 hingga September 2009, setidaknya ditemukan 750 orangutan tewas dibantai. 


 foto: sumber internet

Lebih dari setengah responden yang diwawancara bahkan mengaku setelah membunuh, mereka memakan daging orangutan tersebut. Orangutan tersebut dibunuh karena mengganggu tanaman milik warga. Terutama karena dianggap menjadi hama kelapa sawit.

Menurut hasil penelitian dilakukan Perhimpunan Pemerhati dan Peneliti Primata Indonesia (Perhappi) dan The Nature Conservancy (TNC), April 2008 hingga September 2009, menunjukkan adanya "perebutan ruang" antara manusia dengan orangutan.

 
  foto: sumber internet

Mana Reaksi Pemerintah? 

Ironisnya, belum ada reaksi dari pemerintah atas tragedi ini sedikit pun. Pihak kementerian kehutanan Indonesia juga belum memberi berkomentar mengenai masalah ini. Padahal melihat dari banyaknya bukti tengkorak, kulit, dan bagian tubuh orangutan yang tergeletak berserakan di hutan, ini merupakan fakta yang sangat mengerikan.

Yaya Rayadin, peneliti dari Pusat Peneliti Hutan Tropis (PPHT) meminta Pemprov Kaltim tak menutup mata terkait tragedi ini. Satu hal yang menurut Yaya tak kalah penting adalah anggaran untuk penyelamatan orangutan. Hingga saat ini belum ada kepastian mengenai hal tersebut. “Kita berbicara konservasi orangutan. Tapi apakah ada budgetnya?,” tanyanya.

Dari kacamata pengamat lingkungan Niel Makinuddin, pemerintah juga punya andil dalam kerusakan habitat orangutan. Spesies orangutan dilindungi oleh undang-undang (UU). Tapi, ketika Tata Ruang memaksa habitat orangutan tergerus oleh kepentingan usaha, tidak ada hukum yang mengaturnya. “Padahal orangutan kalau habitatnya dirusak, sudah pasti mati. Entah dikejar karyawan perusahaan atau mati kelaparan,” ujar pengamat lingkungan ini.

Niel mengatakan, pakan dan ruang bagi orangutan merupakan kunci kehidupan. Jika dua itu tak ada, bisa dipastikan orangutan akan pergi mencari tempat baru. “Orangutan makan sawit atau kambiumnya akasia itu temporary, karena bukan itu makanan utama mereka, bisa dilihat dari struktur giginya. Tapi, karena keadaan, sebagian tempat sudah jadi batu bara, sawit, mereka lari,” jelas Niel.

Berdasarkan hasil studi dari tahun 2006 hingga sekarang, penelitian ground survey telah dilakukan bahkan telah berhasil membuat sekitar 74 km transek dan berhasil mengobservasi 1.500 pohon sarang dengan ditemukan sekitar 2.400 sarang orangutan. Dari luasan tersebut, mengacu kepada hasil penutupan kawasan hutan dan ground survey, diperkirakan masih terdapat sekitar 2.500-3.000 ekor orangutan di Lanskap Kutai.

Menengok ke belakang, pada 1990, jumlah orangutan di tanah Borneo diperkirakan mencapai 230 ribu. Pada 2007, angkanya diprediksi 54 ribu. Lalu, pada 2010, khususnya di Lanskap Kutai, menyusut jadi 2.500-3.000 ekor saja.Secara keseluruhan, populasi orangutan Kalimantan diperkirakan tinggal 50 ribu saja. 


 foto: sumber internet

Mohon sebarkan kabar ini seluas-luasnya untuk mendukung gerakan "Save Orangutan".



sumber: iPos
Read More..
Kehidupan berjalan begitu cepat, setiap hari kita selalu dipaksa untuk bekerja dan bekerja. Disibukkan dengan aktifitas yang terus menerus berulang setiap waktu. 

Namun dibalik kesibukkan kita, berhentilah sesaat untuk melihat sekeliling kita. Karya Tuhan yang sangat indah akan memanjakan hidup mata Anda dan sejenak lupakan kesibukkan dunia Anda.
























































































Sumber :
klikunic.com
Read More..
Jagad raya, sebuah "mahakarya" sang Pencipta yang tak akan habis dibahas, bagaimana uniknya dan misteriusnya sebuah ruang yang amat luas yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan, galaxi, bintang, planet serta tingkah laku. Kini kita liat sisi lain dari seni fotografi terbaik luar angkasa, setidaknya ini yang AOL katakan.




























Sumber :
apasih.com / acidcow.com
Read More..